Setelah mengambil data bahasa Bali di Barambai, Kabupaten Barito Kuala, perjalananku terus menuju sebuah daerah yang diperkirakan mempunyai bahasa yang berbeda namun mempunyai kosakata yang sama dengan beberapa bahasa di sekitarnya. Nama bahasanya, Berangas atau Alalak. Disebut demikian karena menurut penuturan penduduk wilayah Alalak Utara bisa disebut bahasa mereka dengan Berangas atau Alalak. Berangas sendiri berada di seberang Alalak yang masuk wilayah Kabupaten Barito Kuala dan kecamatannya mengambil kata Alalak, sedangkan Alalak sendiri masuk dalam Kotamadya Banjarmasin.
Demikian keunikan dari bahasa Berangas atau Alalak itu, satu sisi ada yang menyatakan bahwa sebuah cerita leluhur yang masih beredar di masyarakat meriwayatkan Raja Alalak yang terbangun dari tidur mendapatkan dirinya telah ketinggalan pembagian bahasa oleh Raja Banjar sehingga sang raja meminta kepada Raja Banjar untuk memberikan semua bahasa yang dibagi secara sedikit-sedikit. Ada bahasa Banjar, Bakumpai, Kapuas, Cina, dan yang lainnya hingga terciptalah bahasa Berangas atau bahasa Alalak.
Informan yang bersedia memberikan wawancara yaitu Bapak Junaidi Bukhari merupakan asli setempat didampingi oleh tokoh masyarakatnya di sebuah mesjid dan kegiatan itu sendiri disambut dengan baik oleh mereka karena keadaan wilayah mereka yang sudah mulai terdesak dengan pendatang-pendatang dan tidak adanya lagi komunikasi antara orang tua dan yang muda dengan bahasa ini.
10.5.08
Bahasa Berangas atau Bahasa Alalak
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar