Blog Kangdirwo merupakan blog komunitas para pecinta bangsa. Peduli akan pengetahuan masyarakat untuk ikut membangun bangsa.
Blog Advertising - Advertise on blogs with SponsoredReviews.com

Formula Bisnis

Facebook

2.5.08

Musibah Hudan Nur

Kopi tulisan dari: hariesaja.wordpress.com

Tak percaya. Itulah yang ada di dalam pikiran saya dan mungkin juga teman-teman lainnya saat pertama kali dikabarkan bahwa Hudan Nur, mahasiswi FKIP Unlam dan juga seorang penyair perempuan yang selama ini aktif menulis dan menggiatkan sastra di Kalimantan Selatan itu mendapat musibah kecelakaan.

Hudan NurBagi saya pribadi tentu saja mengejutkan. Satu hari sebelumnya kami bertemu dalam sebuah acara workshop penyutradaraan di Banjarbaru. Seperti biasa, Hudan selalu banyak memiliki kisah-kisah yang bisa diceritakan. Saat itu ia mengisahkan tentang nasib naas yang baru saja menimpa dirinya. Ia perlihatkan jari manisnya kepada saya untuk menunjukkan bahwa ada sesuatu yang hilang di sana. Ya, Hudan baru saja digendam (hipnotis) oleh seseorang ketika berada di Banjarmasin. Saat ia kembali sadar, cincin beserta perhiasan lainnya telah hilang.

Itulah obrolan yang bisa saya ingat sehari sebelum ia mengalami musibah kecelakaan. Maka ijinkanlah saat ini saya yang akan menceritakan peristiwa naas itu kepada teman-teman semua. Barangkali teman-teman mengenalnya dan tidak tahu bagaimana keadaannya sekarang.

Tabrakan itu terjadi pada hari minggu, 27 April 2008 di Pelaihari, kabupaten Tanah Laut. Mulanya sepeda motor yang ia kendarai bersama temannya itu bertabrakan dengan sepeda motor lain yang melaju dari arah berlawanan. Namun sangat naas, di belakang Hudan ada sebuah truk yang biasanya bermuatan karet juga sedang melintas. Meski terpental dari sepeda motor yang tadi ia kendarai, Hudan mengaku tetap sadar ketika truk itu tetap melaju ke arahnya. Dalam keadaan menahan sakit akibat jatuh dari sepeda motor, Hudan berusaha sekuat tenaga agar tubuhnya bisa menyingkir dari ancaman truk itu. Entah untung atau tidak, Hudan hanya sempat menghindarkan kepalanya dari lindasan ban truk tersebut. Sementara dalam sekejab, ban itu kemudian melindas bagian tubuh lainnya seperti, tulang rahim, sebagian rusuk, pinggul dan tulang paha.

Hudan yang dulunya jebolan SMU Negeri 1 Banjarbaru itu mengaku, meski demikian ia masih tetap sadar. Ia raba bagian perutnya yang telah basah oleh darah. Bahkan juga melihat ketika semua barang-barang bawaannya diambil orang lain dan (sampai sekarang) ternyata tidak dikembalikan. Dalam kondisi itu, ada salah seorang warga sekitar yang memang bersungguh-sungguh ingin memberi bantuan dan kebetulan seorang polisi juga sedang patroli sehingga Hudan dapat segera dilarikan ke rumah sakit terdekat. Selama itu Hudan masih tetap dalam keadaan sadar. Ia mengambil handphone dan menunjukan nomor handphone bapaknya kepada polisi itu agar segera dihubungi.

Hudan NurSaat ini Hudan menjalani perawatan di Rumah Sakit Ulin Banjarmasin di ruang Aster No. C10 lantai IV. Ia bilang, dokter mengatakan dengan kondisinya sekarang ini, hanya untuk bisa kembali duduk ia harus menjalani terapi selama enam bulan lamanya dan entah butuh waktu berapa lama lagi agar bisa kembali melakukan aktifitas seperti biasanya. Memang, kondisi Hudan saat ini amatlah parah dan itu bukan hanya soal beberapa tulang tubuhnya yang patah. Tapi justru patahan tulang itu telah menyusup ke bagian dada yang membuat Hudan susah bernapas. Belum lagi soal darah yang masih terus diupayakan pihak kerabat, keluarga dan teman-teman. Semoga saja kebutuhan darah golongan ‘O’ yang Hudan butuhkan tidak terlambat, sedang tidak kosong, agar proses penyembuhan dirinya bisa berjalan lancar.

Sebenarnya kabar musibah ini juga telah tersebar melalui SMS yang dikirimkan secara berantai oleh kawan-kawan. SMS itu kemudian berkembang setelah Saut Situmorang mengusulkan membuka rekening agar memudahkan teman-teman yang ingin turut memberikan bantuan kepada Hudan sekeluarga. Setelah dirundingkan, pihak orang tua Hudan setuju dan mengucapkan terimakasih atas segala niat dan perhatian teman-teman semua. Jika teman-teman ada yang berniat untuk memberikan bantuan maka teman-teman bisa menyalurkannya langsung melalui rekening Hudan pribadi di : BNI 0065889174. Untuk memastikan segala sesuatunya, saya cantumkan juga nomor Handphone orang tua Hudan: 0812-519-1829.

Akhirnya, sebagai teman, tulisan ini saya hadiahkan kepada Hudan pribadi dan juga kepada semua teman-teman Hudan di manapun berada dan juga pembaca sekalian. Mari kita doakan Hudan bisa kembali sehat seperti sedia kala. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Langganan artikel:

Delivered by FeedBurner

PersianPTC.com